logo-raywhite-offcanvas

27 Oct 2025 NEWS 4 min read

Apa Itu Take Over Berjenjang dalam Dunia Keuangan dan Properti? Berikut Penjelasannya

Dalam dunia keuangan dan properti, istilah take over sudah cukup sering terdengar, terutama bagi mereka yang memiliki pinjaman atau cicilan melalui lembaga perbankan maupun lembaga pembiayaan. Namun, tidak banyak orang yang benar-benar memahami istilah take over berjenjang, sebuah mekanisme yang kini semakin populer karena memberikan solusi fleksibel bagi peminjam maupun investor.
Take over berjenjang menjadi pilihan ketika seseorang ingin melanjutkan cicilan kredit dari pihak lain, baik karena alasan finansial, strategi investasi, maupun kebutuhan mengelola aset. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan take over berjenjang, bagaimana mekanismenya, serta apa saja keuntungan dan tantangannya.
Apa Itu Take Over Berjenjang?
Take over berjenjang adalah proses pengalihan kewajiban kredit atau pinjaman dari satu pihak ke pihak lain secara bertahap sesuai dengan kesepakatan dan prosedur yang berlaku di lembaga pembiayaan. Dalam konteks ini, cicilan atau pinjaman yang masih berjalan tidak langsung dipindahkan seluruhnya, tetapi dilakukan secara berjenjang atau bertahap sesuai dengan kemampuan pihak penerima take over.
Berbeda dengan take over biasa, di mana pengalihan kredit dilakukan sepenuhnya dalam satu kali proses, sedangkan take over berjenjang memberi keleluasaan agar pihak penerima bisa menyesuaikan dengan kondisi finansialnya. Proses ini sering digunakan dalam pembiayaan properti seperti rumah, apartemen, maupun ruko, tetapi juga dapat diterapkan pada jenis pinjaman lain.
Alasan Menggunakan Take Over Berjenjang
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang memilih mekanisme take over berjenjang dibandingkan dengan skema konvensional. Beberapa di antaranya adalah:
Kondisi Finansial Terbatas
Tidak semua pihak memiliki kemampuan langsung untuk melanjutkan seluruh cicilan. Take over berjenjang memberikan fleksibilitas agar pengambilalihan dapat disesuaikan dengan kemampuan keuangan.


Strategi Investasi
Banyak investor properti menggunakan take over berjenjang untuk menambah portofolio aset tanpa harus menanggung beban besar di awal. Cara ini memungkinkan mereka mengatur cash flow dengan lebih efisien.


Meringankan Beban Debitur Lama
Debitur lama yang merasa keberatan melanjutkan cicilan bisa terbantu karena ada pihak lain yang secara bertahap mengambil alih kewajibannya.


Fleksibilitas dalam Negosiasi
Skema ini memungkinkan adanya kesepakatan lebih rinci antara pihak lama, pihak baru, dan lembaga pembiayaan. Misalnya, bisa dinegosiasikan mengenai bunga, tenor, hingga besaran cicilan.
Mekanisme Take Over Berjenjang
Proses take over berjenjang tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus mengikuti prosedur yang diakui secara legal. Mekanismenya secara umum meliputi:
Kesepakatan awal antara debitur lama dan pihak baru
Tahap pertama yang Anda harus perhatikan adalah adanya kesepakatan tertulis mengenai niat untuk mengalihkan kredit. Biasanya mencakup detail mengenai cicilan, sisa pinjaman, dan nilai kesepakatan.


Persetujuan dari lembaga pembiayaan
Bank atau lembaga kredit harus dilibatkan secara resmi karena merekalah pihak yang memiliki hak atas pinjaman. Tanpa persetujuan lembaga pembiayaan, proses ini tidak memiliki kekuatan hukum.


Evaluasi kelayakan pihak baru
Bank biasanya akan melakukan analisis kelayakan terhadap pihak baru, termasuk memeriksa kemampuan finansial, riwayat kredit, dan dokumen pendukung lain.


Perjanjian tertulis
Setelah semua pihak setuju, dibuat perjanjian tertulis yang mengatur mekanisme pengalihan secara bertahap, termasuk jadwal, jumlah cicilan, dan hak serta kewajiban masing-masing pihak.


Pelaksanaan bertahap
Proses cicilan pun dijalankan sesuai dengan kesepakatan. Seiring waktu, pihak baru akan mengambil alih seluruh kewajiban dari pihak lama.
Risiko dan Tantangan dalam Take Over Berjenjang
Meski memiliki banyak keunggulan, take over berjenjang tetap memiliki risiko yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah potensi gagal bayar dari pihak baru. Jika pihak baru tidak melanjutkan cicilan sesuai kesepakatan, pihak lama bisa saja masih menanggung tanggung jawab hukum karena namanya masih tercatat.
Selain itu, prosedur yang rumit dan memerlukan persetujuan bank juga menjadi tantangan tersendiri. Tidak semua bank mau menerima mekanisme ini, sehingga sering kali prosesnya memakan waktu cukup lama. Oleh karena itu, penting bagi kedua belah pihak untuk memastikan semua dokumen dan perjanjian hukum tertulis agar tidak terjadi sengketa di kemudian hari.
Tips Aman Melakukan Take Over Berjenjang
Agar proses take over berjenjang berjalan lancar dan aman, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:
Menggunakan Jasa Notaris
Melibatkan Pihak Bank Sejak Awal
Melakukan Perhitungan Matang
Periksa Kelayakan Finansial Pihak Baru
Hindari Perjanjian Dibawah Tangan
Take over berjenjang adalah solusi fleksibel bagi mereka yang ingin mengalihkan atau mengambil alih pinjaman, terutama dalam konteks pembiayaan properti. Berbeda dengan take over biasa, mekanisme ini dilakukan secara bertahap sehingga memberikan keleluasaan bagi pihak baru dalam mengatur keuangan.
Meski demikian, take over berjenjang tetap memiliki risiko yang perlu diantisipasi, terutama terkait legalitas dan kemampuan finansial. Dengan memahami konsep, mekanisme, keuntungan, serta risikonya, masyarakat bisa memanfaatkan take over berjenjang sebagai strategi finansial yang cerdas, baik untuk meringankan beban cicilan maupun sebagai sarana investasi jangka panjang.
Bagi Anda yang mencari tempat properti yang aman dan nyaman, Ray White Commercial hadir untuk melengkapi kebutuhan hunian kalian. Apapun keputusan Anda, percayakan urusan jual, beli, atau sewa rumah/properti Anda bersama Ray White Commercial. Untuk Info lebih lengkap, kalian dapat mengunjungi website di Ray White Commercial Find a home that suits your lifestyle with Ray White!