logo-raywhite-offcanvas

13 Oct 2025 NEWS 4 min read

Ini Dia 6 Pencegahan dan Penanganan Banjir di Lingkungan Properti yang Harus Diperhatikan

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia, terutama pada kawasan padat penduduk dan daerah urban yang sistem drainasenya tidak memadai. Dampaknya tidak hanya merugikan secara material, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan penghuni properti.
Oleh karena itu, pemilik rumah maupun pengelola properti perlu memiliki pemahaman menyeluruh mengenai pencegahan dan penanganan banjir di lingkungan properti mereka. Artikel ini akan membahas strategi praktis dan efektif yang dapat diterapkan untuk mengurangi risiko banjir, meminimalkan kerusakan, dan menjaga nilai properti dalam jangka panjang.
1. Mengidentifikasi Risiko dan Titik Rawan Banjir
Langkah awal dalam upaya pencegahan banjir adalah mengenali potensi risiko banjir di area properti. Pemilik rumah atau pengelola gedung sebaiknya melakukan survei atau konsultasi dengan ahli tata kota maupun pihak pemerintah setempat untuk mengetahui wilayah yang sering terkena banjir, tinggi muka air tertinggi yang pernah tercatat, serta arah aliran air hujan.
Dengan mengetahui titik rawan banjir, tindakan pencegahan dapat dirancang lebih tepat sasaran, seperti membangun tanggul, membuat sumur resapan, atau meninggikan lantai bangunan di area tertentu.
2. Meningkatkan Sistem Drainase Lingkungan
Sistem drainase yang baik adalah kunci utama dalam mencegah terjadinya genangan air yang dapat berkembang menjadi banjir. Pemilik properti dapat mengevaluasi kondisi selokan dan saluran air di sekitar lingkungan mereka. Pastikan selokan memiliki kedalaman dan kemiringan yang cukup agar air dapat mengalir dengan lancar, serta rutin dibersihkan dari sampah, lumpur, dan dedaunan.
Selain itu, penting untuk memperhatikan kualitas material saluran air agar tahan lama dan tidak mudah runtuh. Pada kompleks perumahan, pembangunan drainase terpadu antar unit rumah dapat menjadi solusi efektif untuk menyalurkan air ke sungai atau kanal pembuangan.
3. Memanfaatkan Teknologi dan Inovasi Ramah Lingkungan
Seiring perkembangan teknologi, kini banyak inovasi yang dapat membantu mengurangi risiko banjir di properti. Salah satu contohnya adalah penggunaan paving block berpori (permeable paving) pada area halaman atau parkir, yang memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah.
Pemasangan bak kontrol air hujan (rainwater harvesting system) juga bermanfaat untuk menampung air hujan sehingga dapat digunakan kembali, misalnya untuk menyiram tanaman atau membersihkan halaman. Selain itu, penggunaan pompa otomatis dapat membantu memindahkan air dari titik rendah ke saluran pembuangan saat terjadi hujan deras.
4. Membuat Ruang Terbuka Hijau sebagai Area Resapan Air
Ruang terbuka hijau tidak hanya mempercantik lingkungan properti, tetapi juga berfungsi penting sebagai area resapan air. Tanaman, terutama pohon berakar dalam, dapat membantu menyerap air hujan dan memperlambat aliran air ke drainase.
Pemilik rumah dapat mempertimbangkan untuk membuat taman dengan rumput dan tanaman perdu di halaman rumah, atau bahkan rooftop garden pada bangunan bertingkat. Pada skala yang lebih besar, pengelola kompleks perumahan dapat bekerja sama untuk menyediakan taman bersama atau area hijau publik yang mendukung ekosistem dan menahan laju air hujan.
5. Menyiapkan Tindakan Penanganan Darurat Ketika Banjir Terjadi
Walaupun berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan, risiko banjir tetap bisa terjadi terutama pada musim hujan ekstrem. Oleh karena itu, penting untuk memiliki rencana penanganan darurat. Pemilik rumah dapat menyimpan peralatan seperti pompa air portable, karung pasir, dan alat kebersihan untuk membantu menghalau atau mengurangi dampak banjir.
Selain itu, pastikan sistem kelistrikan rumah terlindung dengan baik dan perangkat elektronik disimpan di tempat yang lebih tinggi. Edukasi kepada penghuni rumah atau penghuni gedung mengenai prosedur evakuasi juga perlu dilakukan agar semua penghuni siap jika banjir datang secara tiba-tiba.
6. Melakukan Perawatan dan Evaluasi Secara Berkala
Upaya pencegahan banjir tidak cukup hanya sekali saja, tetapi harus disertai perawatan dan evaluasi rutin. Pemilik properti sebaiknya memeriksa saluran air, sumur resapan, dan kondisi struktur bangunan minimal setiap beberapa bulan, terutama menjelang musim hujan. Perubahan iklim dan pembangunan di sekitar lingkungan juga dapat mempengaruhi pola aliran air, sehingga evaluasi secara berkala membantu menyesuaikan langkah pencegahan yang sudah diterapkan agar tetap efektif.
Pencegahan dan penanganan banjir di lingkungan properti bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat penting demi menjaga kenyamanan, keselamatan, dan nilai properti. Dengan mengenali risiko banjir, memperkuat sistem drainase, memanfaatkan teknologi ramah lingkungan, menyediakan ruang terbuka hijau, dan mempersiapkan tindakan darurat, risiko kerusakan akibat banjir dapat diminimalkan.
Upaya kolektif antara pemilik rumah, pengelola gedung, dan pemerintah juga menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang lebih tahan terhadap banjir. Dengan langkah-langkah tersebut, kita tidak hanya melindungi properti, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan lingkungan tempat tinggal kita.
Bagi Anda yang mencari tempat properti yang aman dan nyaman, Ray White Commercial hadir untuk melengkapi kebutuhan hunian kalian. Apapun keputusan Anda, percayakan urusan jual, beli, atau sewa rumah/properti Anda bersama Ray White Commercial. Untuk Info lebih lengkap, kalian dapat mengunjungi website di Ray White Commercial Find a home that suits your lifestyle with Ray White!