Bangunan, baik itu rumah tinggal, gedung perkantoran, maupun fasilitas umum, merupakan aset yang memiliki umur pakai panjang jika dirawat dengan baik. Namun, seiring waktu, berbagai faktor seperti cuaca, kualitas material, teknik konstruksi, dan perawatan dapat memengaruhi kondisi bangunan.
Tanpa perawatan yang tepat, bangunan akan mengalami kerusakan yang bukan hanya menurunkan estetika, tetapi juga membahayakan keamanan dan kenyamanan penghuninya. Kerusakan pada bangunan bisa bersifat ringan, seperti retak rambut pada dinding, hingga kerusakan berat yang memerlukan renovasi besar.
Artikel ini akan membahas jenis kerusakan bangunan yang paling sering terjadi, penyebabnya, dan langkah-langkah perbaikan yang tepat.
1. Retak pada Dinding
Retak pada dinding adalah salah satu kerusakan bangunan yang paling sering dijumpai. Retak dapat muncul pada dinding beton, bata, maupun plesteran. Ada dua jenis retakan yang umum terjadi: retak struktur dan retak non-struktur. Retak struktur disebabkan oleh pergeseran pondasi, beban berlebih, atau kegagalan desain, sehingga sifatnya serius dan berpotensi membahayakan kekuatan bangunan.
Sedangkan retak non-struktur biasanya hanya mempengaruhi lapisan permukaan dinding, yang sering disebabkan oleh penyusutan plester, perubahan suhu, atau kelembaban. Untuk mengatasinya, langkah awal adalah mengidentifikasi penyebab retakan, kemudian melakukan perbaikan sesuai tingkat kerusakan. Retakan kecil bisa diatasi dengan menambal dan mengecat ulang, sedangkan retakan besar memerlukan perbaikan fondasi atau struktur.
2. Kebocoran Atap
Kebocoran atap merupakan masalah yang sering terjadi, terutama pada musim hujan. Penyebabnya beragam, mulai dari genteng yang bergeser atau pecah, talang air yang tersumbat, hingga lapisan waterproofing yang rusak. Kebocoran atap tidak boleh dianggap sepele, karena air yang masuk ke dalam bangunan dapat merusak plafon, dinding, bahkan memicu pertumbuhan jamur dan lumut.
Pencegahan kebocoran dapat dilakukan dengan inspeksi rutin, membersihkan talang air secara berkala, dan mengganti genteng yang rusak segera setelah ditemukan masalah. Jika kebocoran disebabkan oleh kerusakan pada lapisan pelindung atap, sebaiknya dilakukan pelapisan ulang waterproofing untuk memastikan atap tetap kedap air.
3. Kerusakan pada Lantai
Kerusakan lantai dapat berupa ubin yang retak, terangkat, atau permukaan yang aus. Lantai yang rusak tidak hanya mengganggu estetika ruangan, tetapi juga berisiko menimbulkan kecelakaan. Penyebab kerusakan lantai antara lain adalah pemasangan yang tidak tepat, kualitas material yang rendah, pergerakan tanah, atau kebocoran air di bawah lantai.
Untuk perbaikan, ubin yang retak atau terlepas perlu diganti dengan yang baru, dan jika penyebabnya adalah kelembaban berlebih, maka sumber kebocoran harus diatasi terlebih dahulu. Pemilihan material lantai yang sesuai dengan fungsi ruangan juga sangat penting agar daya tahannya maksimal.
4. Jamur dan Lumut
Pertumbuhan jamur dan lumut pada bangunan umumnya disebabkan oleh kelembapan tinggi dan sirkulasi udara yang buruk. Jamur biasanya muncul di plafon, dinding, atau lantai kamar mandi, sedangkan lumut lebih sering ditemukan di area luar bangunan yang lembab.
Selain merusak penampilan, jamur dan lumut juga dapat membahayakan kesehatan penghuni, terutama yang memiliki alergi atau masalah pernapasan. Mengatasi jamur dan lumut memerlukan langkah pembersihan menyeluruh menggunakan cairan pembersih khusus, diikuti dengan perbaikan ventilasi dan pencegahan masuknya kelembaban. Lapisan cat anti-jamur juga dapat membantu mencegah pertumbuhan kembali.
5. Korosi pada Struktur Logam
Bangunan yang menggunakan elemen logam, seperti pagar, rangka atap baja, atau tangga besi, rentan mengalami korosi atau karat. Korosi terjadi karena reaksi logam dengan air dan oksigen, yang memperlemah kekuatan material.
Kerusakan ini sering dijumpai pada bangunan yang berada di wilayah dengan kelembaban tinggi atau dekat laut. Untuk mengatasinya, permukaan logam yang berkarat perlu dibersihkan hingga bersih, kemudian dilapisi cat anti-karat. Perawatan rutin sangat penting, termasuk pengecatan ulang setiap beberapa tahun, untuk mencegah karat menyebar.
6. Kerusakan pada Pondasi
Fondasi adalah bagian terpenting dari sebuah bangunan. Jika pondasi mengalami kerusakan, stabilitas seluruh bangunan akan terancam. Kerusakan fondasi dapat dikenali dari retakan besar di dinding, pintu atau jendela yang sulit dibuka, atau lantai yang miring. Penyebabnya bisa berupa pergeseran tanah, drainase yang buruk, atau kesalahan dalam perencanaan konstruksi.
Perbaikan pondasi merupakan pekerjaan besar yang memerlukan tenaga ahli. Solusi yang umum dilakukan meliputi perkuatan struktur, injeksi beton, atau pemasangan tiang penopang tambahan. Untuk mencegah kerusakan fondasi, pastikan sistem drainase di sekitar bangunan berfungsi dengan baik dan hindari beban berlebih.
7. Cat Mengelupas
Cat yang mengelupas atau memudar merupakan kerusakan minor, namun dapat menjadi indikasi masalah lain seperti kelembaban, permukaan dinding yang kotor sebelum pengecatan, atau kualitas cat yang buruk. Selain menurunkan keindahan, cat yang rusak juga membuat dinding lebih rentan terhadap kerusakan akibat cuaca.
Untuk mengatasinya, area yang terkelupas harus diamplas, dibersihkan, lalu diberi lapisan cat dasar sebelum dicat ulang. Menggunakan cat berkualitas tinggi yang sesuai dengan kondisi lingkungan akan memperpanjang umur lapisan cat.
8. Instalasi Listrik Rusak
Kerusakan pada instalasi listrik seperti kabel yang terkelupas, stopkontak longgar, atau lampu sering mati dapat membahayakan penghuni. Penyebabnya bisa karena usia kabel yang sudah tua, pemasangan yang tidak sesuai standar, atau kelembapan yang masuk ke jalur listrik. Kerusakan instalasi listrik harus segera diperbaiki oleh teknisi berlisensi, karena risiko kebakaran atau sengatan listrik sangat tinggi. Untuk pencegahan, lakukan pemeriksaan instalasi secara berkala dan gunakan peralatan listrik sesuai kapasitas.
9. Pintu dan Jendela yang Macet
Pintu atau jendela yang sulit dibuka atau ditutup bisa disebabkan oleh kerusakan engsel, pelapukan kayu, atau pergeseran struktur bangunan. Meskipun terkesan sepele, masalah ini dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan. Perbaikan dapat dilakukan dengan mengganti engsel, melapisi ulang kayu dengan bahan anti-rayap, atau menyesuaikan kembali bingkai pintu/jendela agar pas.
Kerusakan bangunan adalah hal yang wajar terjadi seiring waktu, namun tingkat kerusakan dan biaya perbaikan dapat ditekan jika dilakukan perawatan rutin. Pemeriksaan berkala, penggunaan material berkualitas, serta penanganan cepat terhadap kerusakan ringan adalah kunci untuk menjaga umur bangunan. Ingat, mencegah selalu lebih murah dan mudah dibandingkan memperbaiki kerusakan yang sudah parah. Dengan perhatian yang tepat, bangunan dapat tetap aman, nyaman, dan indah dalam jangka waktu panjang.
Bagi Anda yang mencari tempat properti yang aman dan nyaman, Ray White Commercial hadir untuk melengkapi kebutuhan hunian kalian. Apapun keputusan Anda, percayakan urusan jual, beli, atau sewa rumah/properti Anda bersama Ray White Commercial. Untuk Info lebih lengkap, kalian dapat mengunjungi website di Ray White Commercial Find a home that suits your lifestyle with Ray White!