Di dunia investasi properti, banyak orang hanya fokus pada properti primer atau properti baru yang dibeli langsung dari pengembang. Padahal, properti sekunder yaitu properti yang sudah pernah dimiliki atau digunakan sebelumnya menawarkan peluang yang tidak kalah menarik. Bagi para investor, properti sekunder bisa menjadi ladang emas jika tahu cara memanfaatkannya.
Selain harganya yang lebih fleksibel, properti sekunder juga sering berada di lokasi strategis, siap digunakan, dan bahkan dapat langsung menghasilkan pendapatan. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa saja keuntungan membeli properti sekunder bagi investor.
1. Harga Lebih Kompetitif dan Negosiasi Lebih Fleksibel
Salah satu keunggulan terbesar properti sekunder adalah harga yang lebih terjangkau dibandingkan properti baru di lokasi yang sama. Pemilik sebelumnya biasanya terbuka untuk bernegosiasi, apalagi jika mereka membutuhkan dana cepat. Investor dapat memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan harga terbaik.
Selain itu, karena tidak terikat dengan harga resmi dari pengembang, negosiasi bisa mencakup berbagai hal, mulai dari potongan harga, perabotan yang sudah termasuk, hingga metode pembayaran yang lebih fleksibel. Kondisi ini memberi peluang bagi investor untuk mendapatkan properti dengan modal lebih rendah, namun tetap memiliki prospek kenaikan nilai yang tinggi di masa depan.
2. Lokasi Lebih Strategis
Banyak properti sekunder berada di lokasi yang sudah berkembang dan memiliki fasilitas lengkap. Berbeda dengan properti baru yang sering berada di kawasan pengembangan baru, properti sekunder biasanya sudah berada di pusat kota atau area yang sudah ramai.
Bagi investor, ini adalah keuntungan besar karena lokasi yang matang berarti akses transportasi, pusat perbelanjaan, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya sudah tersedia. Hal ini tidak hanya mempermudah dalam mencari penyewa, tetapi juga meningkatkan potensi kenaikan harga jual di masa depan.
3. Potensi Penghasilan Pasif yang Cepat
Keunggulan lain dari properti sekunder adalah kemungkinan langsung menghasilkan pendapatan pasif. Karena properti sudah jadi dan biasanya siap huni, investor dapat segera menyewakannya tanpa perlu menunggu proses pembangunan seperti pada properti primer.
Misalnya, apartemen sekunder di kawasan bisnis dapat langsung disewakan kepada pekerja kantoran atau ekspatriat. Hal ini memungkinkan investor mulai menerima arus kas dari sewa bulanan dalam waktu singkat setelah pembelian, yang pada akhirnya mempercepat perolehan balik modal (ROI).
4. Nilai Properti Cenderung Stabil
Properti sekunder yang berada di lokasi strategis umumnya memiliki harga yang lebih stabil dibandingkan properti baru di kawasan yang belum berkembang. Bahkan dalam kondisi pasar yang fluktuatif, nilai properti di lokasi yang sudah matang cenderung lebih tahan terhadap penurunan harga.
Bagi investor, kestabilan ini memberikan rasa aman, terutama jika tujuan investasi adalah jangka panjang. Kenaikan harga mungkin tidak secepat properti primer di area baru, tetapi risiko penurunan nilainya juga lebih kecil.
5. Bisa Langsung Diperiksa Kondisinya
Keuntungan penting lainnya adalah investor dapat menilai kondisi properti secara langsung. Karena bangunan sudah berdiri, pembeli bisa memeriksa kualitas konstruksi, tata letak, pencahayaan, ventilasi, dan lingkungan sekitar.
Berbeda dengan properti primer yang hanya dapat dilihat dari brosur atau unit contoh, properti sekunder memberikan gambaran nyata tentang apa yang akan dibeli. Hal ini meminimalkan risiko kecewa atau mendapatkan properti yang tidak sesuai ekspektasi.
6. Biaya Tambahan Lebih Rendah
Membeli properti baru seringkali disertai berbagai biaya tambahan seperti pajak pembelian, biaya balik nama, dan biaya perizinan yang kadang cukup besar. Pada properti sekunder, sebagian besar biaya tersebut sudah ditanggung oleh pemilik sebelumnya.
Selain itu, jika properti sudah dilengkapi perabot, investor dapat menghemat biaya furnishing. Ini membuat total biaya investasi lebih rendah dan margin keuntungan lebih besar saat properti disewakan atau dijual kembali.
7. Peluang Renovasi untuk Meningkatkan Nilai
Properti sekunder juga memberikan peluang bagi investor untuk meningkatkan nilai jual melalui renovasi. Perbaikan kecil seperti pengecatan ulang, penggantian lantai, atau pembaruan interior dapat membuat properti terlihat lebih modern dan menarik.
Dengan investasi renovasi yang terukur, harga jual atau nilai sewa properti bisa naik signifikan. Strategi ini sering digunakan oleh investor untuk mendapatkan keuntungan cepat melalui konsep buy–renovate–sell atau buy renovate rent.
8. Permintaan Pasar yang Tinggi
Di banyak kota besar, permintaan terhadap properti sekunder cukup tinggi, baik untuk sewa maupun jual beli. Banyak pembeli dan penyewa lebih memilih properti yang berada di lokasi strategis meskipun bukan bangunan baru.
Investor dapat memanfaatkan tren ini untuk mendapatkan penyewa atau pembeli dengan cepat. Dengan manajemen yang tepat, properti sekunder bisa menjadi aset yang terus memberikan penghasilan tanpa khawatir lama menganggur.
Membeli properti sekunder menawarkan berbagai keuntungan bagi investor, mulai dari harga yang kompetitif, lokasi strategis, potensi penghasilan pasif yang cepat, hingga peluang meningkatkan nilai melalui renovasi.
Meskipun ada risiko seperti biaya perawatan atau kondisi bangunan yang harus diperhatikan, secara umum properti sekunder tetap menjadi pilihan cerdas untuk membangun portofolio investasi. Bagi investor yang cermat dan mampu melihat peluang, properti sekunder bukan sekadar alternatif, tetapi bisa menjadi aset utama yang memberikan keuntungan jangka panjang dengan risiko yang terukur.
Bagi Anda yang mencari tempat properti yang aman dan nyaman, Ray White Commercial hadir untuk melengkapi kebutuhan hunian kalian. Apapun keputusan Anda, percayakan urusan jual, beli, atau sewa rumah/properti Anda bersama Ray White Commercial. Untuk Info lebih lengkap, kalian dapat mengunjungi website di Ray White Commercial Find a home that suits your lifestyle with Ray White!
