logo-raywhite-offcanvas

07 Oct 2025 NEWS 4 min read

Investasi Properti Tanah vs Properti Bangunan Jadi Mana yang Lebih Menguntungkan?

Investasi properti menjadi salah satu instrumen investasi favorit masyarakat Indonesia, baik untuk pemula maupun investor berpengalaman. Namun, muncul pertanyaan penting: lebih menguntungkan mana, investasi properti tanah kosong atau properti berupa bangunan jadi?
Artikel ini akan membahas secara mendalam kelebihan, kekurangan, serta pertimbangan penting dari kedua jenis investasi tersebut, sehingga Anda dapat menentukan pilihan sesuai kebutuhan dan tujuan investasi.
Keuntungan Investasi Properti Tanah
Investasi tanah kosong memiliki daya tarik tersendiri, terutama dari segi kenaikan nilai yang relatif stabil dan signifikan seiring waktu. Tanah sebagai aset pasif cenderung tidak mengalami penyusutan nilai, berbeda dengan bangunan yang umumnya mengalami depresiasi.
Kelebihan pertama dari investasi tanah adalah biaya perawatan yang sangat rendah. Pemilik tanah tidak perlu mengalokasikan biaya besar untuk perawatan rutin atau renovasi, sehingga cocok bagi investor yang tidak memiliki banyak waktu untuk memantau asetnya.
Selain itu, investor tanah memiliki fleksibilitas tinggi dalam menentukan penggunaan lahan di masa depan. Tanah dapat dijual kembali, disewakan untuk keperluan parkir, kebun, atau bahkan dikembangkan menjadi bangunan komersial maupun residensial. Fleksibilitas ini membuka peluang keuntungan yang lebih luas dibandingkan properti bangunan yang sudah memiliki fungsi tetap.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa tanah kosong umumnya tidak menghasilkan pendapatan rutin, kecuali disewakan untuk keperluan tertentu. Oleh sebab itu, jenis investasi ini lebih cocok bagi mereka yang memiliki tujuan jangka panjang.
Keunggulan Investasi Properti Bangunan Jadi
Disisi lain, investasi properti berupa bangunan jadi seperti rumah, ruko, atau apartemen memiliki keunggulan dalam hal potensi passive income. Properti bangunan dapat langsung disewakan sehingga menghasilkan pendapatan rutin setiap bulan. Pendapatan ini menjadi nilai tambah yang sangat menarik bagi investor yang menginginkan arus kas stabil.
Selain itu, properti bangunan yang berada di lokasi strategis, dekat pusat kota, pusat perbelanjaan, sekolah, atau area bisnis biasanya mengalami kenaikan harga yang cukup pesat. Kenaikan harga ini sering kali lebih cepat dirasakan dibandingkan tanah kosong di lokasi yang sama.
Investasi bangunan juga lebih mudah dipasarkan. Banyak calon penyewa atau pembeli yang lebih tertarik dengan properti yang sudah siap huni atau siap pakai, karena mereka tidak perlu repot membangun dari awal.
Namun, perlu dicatat juga bahwa properti bangunan memerlukan biaya pemeliharaan rutin, renovasi berkala, serta perawatan untuk menjaga kondisi fisik dan nilai jualnya. Selain itu, bangunan akan mengalami penyusutan nilai (depresiasi) seiring bertambahnya usia, yang dapat memengaruhi nilai investasi di masa depan.
Risiko dan Tantangan Investasi Tanah
Walaupun terlihat menjanjikan, investasi tanah juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu yang utama adalah lokasi. Tanah yang terletak di area yang kurang berkembang memiliki potensi kenaikan nilai yang lambat, bahkan stagnan. Oleh karena itu, investor harus melakukan riset mendalam untuk memilih lokasi yang strategis dan memiliki prospek pertumbuhan.
Selain itu, lahan kosong sering kali berisiko terkena masalah legalitas seperti sengketa kepemilikan atau perubahan tata ruang wilayah. Oleh karena itu, sebelum membeli tanah, pastikan kelengkapan dokumen seperti sertifikat hak milik (SHM) dan periksa status zonasi serta rencana tata ruang daerah.
Ada pula tantangan dari sisi keamanan. Tanah kosong yang dibiarkan terlalu lama tanpa pemanfaatan rentan digunakan oleh pihak lain secara ilegal atau menjadi tempat pembuangan sampah.
Risiko dan Tantangan Investasi Bangunan Jadi
Investasi bangunan juga tidak lepas dari risiko dan tantangan. Salah satunya adalah risiko kerusakan akibat bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau kebakaran. Biaya renovasi pasca kerusakan dapat menjadi cukup besar dan memengaruhi return on investment.
Selain itu, meskipun properti bangunan dapat menghasilkan pendapatan rutin, tidak selamanya properti dapat tersewa. Ketika properti kosong dan tidak disewakan, investor tetap harus menanggung biaya perawatan, pajak, dan tagihan rutin lainnya.
Perubahan tren hunian juga bisa memengaruhi permintaan pasar. Misalnya, perubahan gaya hidup yang lebih mengutamakan apartemen atau hunian vertikal dapat mengurangi minat terhadap rumah tapak di lokasi tertentu.
Baik investasi tanah maupun properti bangunan jadi memiliki potensi keuntungan dan risiko masing-masing. Investasi tanah cocok bagi mereka yang memiliki orientasi jangka panjang, modal relatif terbatas, dan tidak ingin repot dengan perawatan rutin. Sementara itu, investasi properti bangunan cocok bagi investor yang menginginkan passive income melalui sewa serta potensi kenaikan harga yang lebih cepat.
Pada akhirnya, keputusan terbaik akan sangat bergantung pada profil risiko, tujuan investasi, serta kondisi keuangan masing-masing investor. Jangan lupa selalu melakukan riset mendalam dan konsultasi dengan ahli properti agar langkah investasi Anda lebih terarah dan minim risiko. Dengan pertimbangan yang matang, baik tanah maupun bangunan dapat menjadi aset investasi yang menguntungkan dan mendukung rencana keuangan Anda di masa depan.
Bagi Anda yang mencari tempat properti yang aman dan nyaman, Ray White Commercial hadir untuk melengkapi kebutuhan hunian kalian. Apapun keputusan Anda, percayakan urusan jual, beli, atau sewa rumah/properti Anda bersama Ray White Commercial. Untuk Info lebih lengkap, kalian dapat mengunjungi website di Ray White Commercial Find a home that suits your lifestyle with Ray White!