Dalam dunia bisnis properti komersial seperti pusat perbelanjaan, mal, kawasan ritel, hingga gedung perkantoran, istilah anchor tenant sering kali digunakan oleh para pengembang, investor, maupun penyewa. Namun, bagi masyarakat umum, istilah ini mungkin masih terdengar asing. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan anchor tenant? Mengapa keberadaan mereka dianggap sangat penting dalam kesuksesan suatu pusat perbelanjaan atau kawasan ritel? Dan bagaimana pengaruh anchor tenant terhadap penyewa lainnya maupun pengunjung?
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai konsep anchor tenant, mulai dari pengertian, fungsi, peran strategisnya dalam dunia properti komersial, hingga contoh nyata yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penjelasan yang mudah dipahami, kamu akan mengerti bahwa anchor tenant bukan hanya “penyewa besar”, tetapi juga motor penggerak utama yang menentukan keberlangsungan sebuah pusat bisnis.
Pengertian Anchor Tenant
Secara sederhana, anchor tenant adalah penyewa utama atau penyewa besar dalam suatu pusat perbelanjaan atau gedung komersial yang memiliki pengaruh signifikan dalam menarik pengunjung atau pelanggan. Anchor tenant biasanya merupakan brand besar atau perusahaan ternama yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, seperti hypermarket, department store, bioskop, toko elektronik raksasa, atau jaringan ritel besar lainnya. Keberadaan anchor tenant menjadi magnet utama yang membuat banyak orang datang ke lokasi tersebut.
Istilah anchor sendiri dalam bahasa Inggris berarti “jangkar”, yang menggambarkan peran penting penyewa ini sebagai penyangga sekaligus penarik massa. Tanpa anchor tenant, pusat perbelanjaan atau area komersial akan sulit mendapatkan pengunjung yang stabil, sehingga penyewa kecil lainnya pun akan kesulitan mendapatkan pelanggan.
Fungsi Utama Anchor Tenant dalam Pusat Perbelanjaan
Anchor tenant bukan sekadar penyewa besar, tetapi memiliki beberapa fungsi penting yang menentukan kesuksesan suatu area komersial. Pertama, anchor tenant berperan sebagai traffic generator atau penghasil trafik. Artinya, merekalah yang menjadi alasan utama orang datang ke pusat perbelanjaan. Misalnya, seseorang datang ke mal karena ingin belanja bulanan di hypermarket seperti Hypermart atau Transmart.
Namun setelah itu, mereka mungkin mampir ke toko fashion, restoran, atau kafe kecil lainnya. Dengan kata lain, anchor tenant tidak hanya menarik pelanggan untuk dirinya sendiri, tetapi juga memberikan keuntungan bagi penyewa kecil di sekitarnya.
Kedua, anchor tenant memberikan nilai tambah terhadap citra pusat perbelanjaan. Mall yang memiliki anchor tenant terkenal akan lebih mudah dipercaya oleh masyarakat. Misalnya, jika sebuah pusat belanja memiliki tenant seperti H&M, Uniqlo, atau Matahari Department Store, maka secara otomatis mal tersebut dianggap lebih prestisius dan lengkap.
Ketiga, anchor tenant membantu pengembang mendapatkan investor atau penyewa lainnya. Brand besar yang bergabung di awal akan menjadi bukti bahwa area komersial tersebut layak untuk ditempati. Hal ini memberikan keyakinan bagi calon penyewa kecil untuk ikut bergabung.
Jenis-Jenis Anchor Tenant
Tidak semua anchor tenant memiliki fungsi yang sama. Secara umum, anchor tenant dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kategori bisnisnya.
1. Hypermarket atau Supermarket Besar
Contohnya adalah Transmart, Carrefour, Lotte Mart, atau Superindo. Penyewa jenis ini dikenal mampu menarik kunjungan rutin karena kebutuhan belanja bulanan masyarakat.
2. Department Store atau Fashion Retailer
Seperti Matahari, Ramayana, H&M, Uniqlo, atau Sogo. Brand-brand ini menjadi tujuan utama bagi pencinta fashion dan kebutuhan sandang sehari-hari.
3. Bioskop atau Hiburan Keluarga
CGV, Cinema XXI, atau Timezone juga termasuk anchor tenant. Mereka menarik pengunjung pada malam hari atau akhir pekan, sehingga menjaga keramaian mal tetap stabil.
4. Restoran Cepat Saji Skala Besar
Beberapa pusat perbelanjaan menempatkan KFC, McDonald’s, atau Starbucks sebagai anchor tenant karena kekuatan brand mereka yang sangat besar.
5. Toko Elektronik atau Perabot Rumah Tangga Besar
Seperti Ace Hardware, Informa, atau Electronic City yang mampu menjadi daya tarik tersendiri terutama untuk keluarga muda atau pemilik rumah.
Strategi Penempatan Anchor Tenant dalam Layout Bangunan
Dalam desain pusat perbelanjaan, penempatan anchor tenant tidak pernah dilakukan secara sembarangan. Biasanya, anchor tenant ditempatkan di ujung atau sudut bangunan agar pengunjung harus berjalan melewati berbagai toko lain untuk mencapainya. Tujuannya adalah agar tenant kecil juga mendapatkan kesempatan untuk dilihat dan dikunjungi oleh pengunjung.
Selain itu, beberapa pusat perbelanjaan menempatkan anchor tenant di lantai yang berbeda. Misalnya, hypermarket di basement atau lantai dasar, sementara bioskop ditempatkan di lantai paling atas. Strategi ini membuat pengunjung harus melewati banyak toko di tengah perjalanan, sehingga meningkatkan potensi belanja impulsif.
Keuntungan Anchor Tenant bagi Penyewa Lain
Keberadaan anchor tenant sangat menguntungkan penyewa kecil di sekitarnya. Ketika banyak pengunjung datang karena anchor tenant, otomatis toko-toko kecil akan mendapatkan efek limpahan atau spillover effect. Hal ini sering disebut sebagai parasitic relationship dalam dunia bisnis, di mana tenant kecil “menumpang” popularitas anchor tenant.
Misalnya, seseorang datang ke mall karena ingin menonton film di bioskop. Setelah keluar dari studio, mereka mungkin lapar dan memutuskan makan di restoran di sebelahnya. Atau setelah belanja bulanan di hypermarket, mereka mampir ke toko kosmetik atau aksesoris. Penyewa kecil sangat bergantung pada arus pengunjung yang diciptakan oleh anchor tenant.
Tantangan dan Risiko Anchor Tenant
Meskipun sangat menguntungkan, anchor tenant juga memiliki risiko. Ketika anchor tenant meninggalkan pusat perbelanjaan, hal ini bisa berdampak besar pada trafik pengunjung. Banyak mal mengalami penurunan drastis setelah anchor tenant mereka tutup atau pindah. Hal ini bisa membuat penyewa lain ikut merugi atau bahkan ikut menutup gerainya.
Selain itu, anchor tenant sering kali mendapatkan fasilitas khusus dari pengelola, seperti sewa lebih murah atau kontrak jangka panjang. Karena mereka dianggap penyumbang trafik utama, pengembang biasanya memberikan diskon besar atau bahkan bebas sewa demi menarik mereka masuk. Hal ini bisa menjadi beban finansial bagi pemilik properti jika tidak dikelola dengan baik.
Contoh Anchor Tenant yang Populer di Indonesia
Di Indonesia, kamu pasti sering melihat anchor tenant di pusat perbelanjaan tanpa menyadarinya. Berikut beberapa contohnya:
Matahari Department Store
Hypermart dan Transmart
Uniqlo dan H&M
Cinema XXI atau CGV
Ace Hardware dan Informa
Merek-merek ini memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menarik pengunjung, sehingga kehadirannya menjadi kunci kesuksesan pusat perbelanjaan.
Anchor Tenant Tidak Hanya untuk Mall
Meskipun istilah anchor tenant sering dikaitkan dengan pusat perbelanjaan, konsep ini juga berlaku di sektor lain seperti gedung perkantoran dan kawasan industri. Misalnya, perusahaan besar seperti bank atau startup unicorn bisa menjadi anchor tenant di sebuah gedung perkantoran. Kehadiran mereka akan membuat perusahaan kecil lainnya tertarik untuk ikut menyewa, karena merasa lebih bergengsi jika berada dalam satu lokasi dengan perusahaan besar.
Di kawasan industri, pabrik besar bisa menjadi anchor tenant yang menarik bisnis pendukung lainnya seperti logistik, penyedia bahan baku, hingga penyedia layanan makanan untuk karyawan. Jadi, anchor tenant bukan hanya istilah untuk dunia retail, tetapi bisa diterapkan dalam berbagai industri yang membutuhkan ekosistem bisnis.
Anchor Tenant Kunci Keberhasilan Bisnis Komersial
Bagi investor atau pemilik properti komersial, anchor tenant adalah aset berharga. Dengan adanya anchor tenant dapat meningkatkan nilai sewa, mempercepat okupansi, dan membuat properti lebih menarik untuk dijual kembali. Bahkan dalam banyak kasus, seorang investor akan menilai kelayakan sebuah mall atau pusat perbelanjaan berdasarkan siapa anchor tenant-nya. Semakin besar dan terkenal tenant-nya, semakin stabil arus pengunjung dan potensi keuntungan di masa depan.
Dari seluruh penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa anchor tenant bukan sekadar penyewa besar, tetapi merupakan fondasi utama dalam keberhasilan pusat perbelanjaan dan properti komersial. Keberadaan mereka mampu menarik pengunjung, meningkatkan reputasi kawasan, serta memberikan keuntungan bagi penyewa lain. Namun, keberadaan anchor tenant juga harus dikelola dengan cermat agar tidak menimbulkan kerugian jika mereka keluar.
Bagi Anda yang tertarik di dunia properti, bisnis retail, atau bahkan ingin memahami strategi pengelolaan mal modern, mengenal konsep anchor tenant adalah hal penting. Dengan memahami perannya, kamu bisa melihat bagaimana bisnis komersial berjalan di balik layar dan mengapa sebuah merek besar bisa menjadi faktor penentu hidup dan matinya suatu kawasan.
Bagi Anda yang mencari tempat properti yang aman dan nyaman, Ray White Commercial hadir untuk melengkapi kebutuhan hunian kalian. Apapun keputusan Anda, percayakan urusan jual, beli, atau sewa rumah/properti Anda bersama Ray White Commercial. Untuk Info lebih lengkap, kalian dapat mengunjungi website di Ray White Commercial Find a home that suits your lifestyle with Ray White!